Minggu, 19 Januari 2014

Dataran Pantai Jawa (Pantura, M1 dan Pansela, M2)


Kelas Ekonusa ini meliputi hampir di seluruh wilayah pesisir bagian utara dan selatan Pulau Jawa, dengan luas mencapai 244.566,66 Ha. Kondisi Klimatologi relatif beriklim basah dengan variasi curah hujan mulai rendah hingga tinggi. Umumnya di seluruh Pantai Utara Jawa mempunyai curah hujan tinggi, sedangkan di Pantai Selatan relatif bervariasi, dengan curah hujan tinggi di Jawa Barat dan semakin ke timur semakin rendah. Material penyusun juga bervariasi. Secara umum di Pantai Utara Jawa tersusun atas material aluvium lempungan, dengan beberapa lokasi tersusun atas batuan beku vulkanik, seperti di pantai barat dan utara Provinsi Banten, pantai utara dan timur Gunungapi Muria di Kabupaten Pati dan Gunungapi Lasem di Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah, sebagian pantai utara Kabupaten Situbondo (Gunungapi Argopuro), dan pantai timur Kabupaten Banyuwangi (Gunungapi Baluran) Provinsi Jawa Timur.
Secara umum di Pantai Selatan Jawa tersusun atas batuan sedimen, baik berupa sedimen lepas (pasir) maupun sedimen organik (batugamping terumbu), dan batuan beku vulkanik. Di Provinsi Jawa Barat didominasi batuan sedimen lepas (pasir vulkanis) dan batuan beku; di Provinsi Jawa Tengah didominasi batuan sedimen lepas (pasir vulkanis); di Provinsi D.I. Yogyakarta tersusun atas sedimen lepas (pasir vulkanis) di Kabupaten Kulonprogo dan Bantul, sedangkan di Kabupaten Gunungkidul tersusun atas batuan sedimen organik (batugamping) dan pasir terumbu; dan di Provinsi Jawa Timur mempunyai sebaran hampir merata untuk batuan sedimen organik (batu gamping), pasir vulkanis, dan batuam beku (aliran lava Gunungapi Wilis, Semeru, dan Raung). Potensi mineral yang mungkin dijumpai berupa pasir marin vulkanis berwarna hitam yang mengandung pasir besi, dan pasir terumbu berwarna putih.
Topografi berupa dataran, dengan morfologi atau relief datar, dan kemiringan lereng secara umum 0-3%, pada beberapa lokasi agak miring (3-8%). Pada Pantai Utara Jawa, terbentuk oleh proses pengendapan marin (gelombang) yang berkerja sama dengan aliran sungai (fluvial) yang bermuara ke laut (Pantai Utara Jawa pada umumnya), sehingga dapat disebut sebagai pesisir yang terbentuk akibat pengendapan material daratan oleh sungai (sub aerial deposition coast). Ciri dari proses ini adalah pola saluran sungai yang berkelok-kelok (meandering) dan di bagian muara sungai dapat membentuk cabang-cabanga lagi, yang disebut berpola creak.
Pada Pantai Selatan Jawa, terjadi kerjasama antara aktivitas gelombang dengan angin (eolian), seperti di Pantai Cilacap (Jawa Tengah) hingga Pantai Bantul (D.I. Yogyakarta); atau murni akibat aktivitas pengendapan oleh gelombang (Pantai Selatan Jawa pada umumnya), yang membentuk kompleks bentuklahan gisik pantai, beting gisik, dan gumuk pasir.
Di Pantai Utara Jawa, kondisi hidrologi dikontrol oleh aliran sungai-sungai dengan debit aliran dan beban sedimen yang tinggi, khususnya pada musim penghujan, dan kondisi airtanah pada umumnya berasa payau hingga asin, yang hampir merata di seluruh satuan dataran pantai yang berlumpur (endapan aluvium). Kondisi hidrologi seperti ini merupakan faktor penyebab bahaya banjir fluvial (saat musim hujan) dan banjir rob (saat musim kemarau), sedangkan di Pantai Selatan Jawa, kondisi hidrologi lebih bervariasi. Pada pantai berpasir vulkanis, dikontrol oleh aktivitas aliran sungai dan input air hujan, yang membentuk akuifer lokal dengan kandungan airtanah tawar yang potensial, seperti di Pantai Cilacap hingga Bantul, dan beberapa pantai berpasir vulkanis lain secara lokal-lokal. Pada pantai berpasir terumbu, kondisi hidrologi dikontrol oleh input air hujan saja, membentuk akuifer lokal dengan potensi airtanah tawar yang relatif rendah. Pada pantai berbatuan beku relatif miskin air (potensi sangat rendah). Pada pantai berbatuan batugamping (karst), kondisi hidrologi dikontrol oleh aliran sungai bawah tanah dan mataair karst, yang sangat bergantung pada kondisi pemanfaatan lahan dan daerah tangkapan hujan di bagian hulunya. Di Pantai Selatan Jawa, khususnya pada pantai berpasir (pasir vulkanis dan pasir terumbu), sangat rentan terhadap intrusi air laut, apabila pengambilan airtanah melebihi kemampuan daya simpan akuifernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BALI HOLIDAY

BALI HOLIDAY
M E ODASAMODRA